Semangat
!
Aku
adalah seorang pemulung, yang berjalan mengelilingi kota untuk memungut sampah
yang bisah didaur ulang yang menurutku sangat berharga. Tapi bagi orang lain
barang-barang itu sangat menjijikkan dan tidak ada manafaatnya, karena itu
mereka membuangnya dengan gampang sekali.
Ayahku
sudah meninggal saat aku masih berumur 5 tahun. Sekarang aku berumur 17 tahun.
Aku sudah putus sekolah dikarenakan ketidak adaannya uang. Saat itu hujan badai
disertai angin kencang, ayahku yang saat itu sedang menggenjot becaknya (dia
tukang becak) tertabrak truk pasir yang melaju dari sampingnya. Rincian
kejadiannya seperti ini, saat itu hujan deras disertai angin kencang.
Ayahku
yang berjalan melewati perempatan dengan hati-hati ditabrak truk yang melaju
kencang dari sampingnya dan langsung menghempasakan tubuh ayahku yang kurus
itu. Menurut kesaksian orang-orang disekitarnya, ayahku masih sempat
mengucapkan kata-kata terakhirnya. Ada dua kata yang berbunyi seperti ini : “
Arka, kau harus sukses di masa depan, ayah mendukungmu.” dan kalimat Tasbih.
Aku yang
saat itu menunggu di rumah bersama ibu yang sedang memepersiapkan kejutan untuk
ayah karena hari itu (26 Sepetember) adalah hari ulang tahun ayah yang ke 70
tahun. Aku akan memberikan hadiah coklat
Silver Queen yang bagiku dan keluargaku sangat mahal. Kubeli dengan
jerih payahku sendiri dengan memulung
selama 3 minggu.
Aku yang
sedang membungkus kado, dan ibu sedang memasak nasi goreng kesukaan ayah.
Tiba-tiba Pak Andi, ketua RT kami datang dengan membawa ayah yang sudah
berlumuran darah, dengan nafas terengah-engah. Aku dan ibuku langsung datang
menghampiri ayahku sambil menangis. Langsung kupeluk ayah tanpa memedulikan
bajuku yang juga akan kotor terkena darah ayah.
Rasanya
saat itu aku ingin menangis sekeras-kerasnya tapi aku tidak bisa. Kalau aku
menangis nanti ayah akan sedih. Aku langsung mengucapkan kata-kata terakhirku
untuk ayah. “ Ayah, selamat ulang tahun. Maafkan aku ya ayah, aku sayang ayah.”
Setelah itu ayahku langsung dimandikan, dikafankan, dishalatkan, dan
dikuburkan.
Itu
adalah hari yang palig menyedihkan seumur hidupku. Karena ayah sebagai orang
yang paling kusayangi meninggal di hari yang paling istimewa baginya. Semoga
ayah bahagia di sana... Aku tersadar dari lamunanku dan segera melanjutkan
pekerjaanku. Aku berjalan berkilo-kilo dengan baju compang-camping dengan
membawa karung dan tongkat.
Walaupun
aku malu dengan apa yang kulakukan (pekerjaanku). tapi aku harus tetap tekun
melakukan apa yang sekarang kuperbuat. Karena ayah pernah berkata “ Apapun yang
kamu buat, kamu harus mengerjakannya dengan sabar dan tekun, karena jika kamu
kerjakan dengan tekun akan memeberikan hasil yang baik. Ah ! Aku harus semangat
! Kata Semangat ! Selalu keluar dari mulutku jika aku sudah mulai malas dan
ingin berputus asa.
Sesampainya
di pertigaan jalan yang sepi, aku melihat ada sesuatu yang tergeletak diseberang
jalan, di belakang pohon besar, agak besar dan berwarna hitam. Kuhampiri benda
itu, dan ternyata itu adalah... Komputer ! Aku langsung melihat ke kanan dan ke
kiri, tidak ada siapa-siapa, berarti komputer ini sudah berada disini dari
tadi.
Langsung
kuambil komputer itu dan kubawa ke tukang loak. Sesampaiya di tempat loak, aku
langsung menyerahkan komputer itu ke orang yang sedang meloak. Tak kusangka
orang itu berkata begini, “ Wah dek, kamu beruntung ! Ini adalah komputer Vero
900 keluaran tahun 1999 yang paling di cari-cari. Tapi karena pemesanannya
terlalu banyak dan bahannya sulit di dapat akhirnya penjualannya dihentikan.
Bawa saja komputer ini ke kolektor barang antik, dengan menjual ini kamu bisa
kaya. Satu komputer ini dihargai dengan harga 1 miliar !” kata si tukang loak.
“ Lho,
kok bisa begitu mas ?” tanyaku. “ Ya bisa lah dek. Untuk membuat lapisan
plastik luarnya saja bahannya dari Amerika, lapisan pelindung kabelnya dari
Jepang, kabelnya dari Korea, dan komputer ini dibuat di Kutub Utara, mengapa ?
Karena untuk membuat komputer ini dibutuhkan suhu yang dingin sekali hingga
minus derajat celcius. Ditambah lagi yang membuatnya adalah anak muridnya
Albert Einstein.” Kata tukang loak itu dengan bersemangat.
Setelah
itu aku mengucapkan terimakasih dan langsung pergi ke tukang kolektor, sampai
di sana, persis seperti yang dikatakan tukang loak tadi. Komputer temuanku
dihargai 1 miliar. Kata sang kolektor aku pulang saja dulu dan berikan alamatku
ke dia. Nanti uang iu aku dikirim oleh anak buahnya. Sesampainya di rumah, aku
meceritakan kisah tadi ke ibuku.
Terlihat
raut wajah gembira dari ibuku, setelah itu aku langsung merapikan rumahku
menutup semua jendela agar tidak ada orang yang bisa melihatku menerima uang 1
miliar itu. Kalau ada yang tahu apalagi orang jahat, bisa habis uangku di
rampok. Beberapa jam kemudian, datanglah orang dengan membawa tas koper besar.
Setelah
menjelaskan secara detail, orang itu menyerahkan tas koper itu kepadaku dan
pergi. Pertama-tama aku menggunakan uang itu untuk membuka warung makan padang.
Kebetulan ibuku orang padang dan pintar masak masakan padang. Yang kedua aku merenovasi
rumah gubukku. Dan sisanya kupakai untuk tabungan masa depan, dan kebutuhan
lainya. Sepertiga dari uang yang aku dapat disumbangkan ke orang-orang yang
membutuhkan.
Bertahun-tahun
aku menekuni usaha yang telah kujalani bersama ibu. Tapi disaat saat warung
kami sedang naik daun, ibuku meninggal. Aku sangat sedih sekali, aku bingung
harus berbuat apa. Tapi aku harus tetap tegar menerima cobaan, dan aku tidak
boleh berputus asa. Aku harus tetap Semangat ! Akhirnya setelah menguburkan
ibuku, aku pergi ke rumah temanku, mengajaknya untuk bekerjasama menekuni usaha
yang telah kujalani.
Akhirnya
setelah sekian lama aku menekuni usaha yang telah kubuat, di tahun 2023 ini aku
sudah memiliki 500 cabang warung masakan padang yang tersebar di seluruh
indonesia. Ternyata benar kata ayahku, jika kita melakukan sesuatu dengan tekun
dan sabar akan mendapatkan hasila yang memuaskan.
Aku
senang sekali sudah bisa mengabulkan keinginan ayah sebelum mati dulu yaitu aku
harus sukses. Warung makanku sudah menjadi ‘ Top Brand 2023 ’ yaitu warung
masakan padang yang paling diminati orang Indonesia. Ternyata berawal dari
menekuni pekerjaan sepele dengan tekun dan sabar yaitu menjadi pemulung, bisa
berbuah hasil yang baik dimasa depan.
Seandainya
dulu aku sudah putus asa untuk menjadi pemulung dan memilih untuk menjadi
pengangguran saja, mungkin aku tidak bisa menjadi seperti ini sekarang. Cerita
perjalanan hidupku sudah menginspirasi banyak orang, aku sudah diundang ke
berbagai acara televisi seperti Kick Andy, dan Sarah Sechan, dan sudah diliput
berbagai berita, majalah, dan koran. Dan aku sudah menjadi salah satu pengusaha
termuda di Indonesia.
Dulu aku
yang mengangkut karung berisi sampah kemana-mana, sekarang tinggal tidur di rumah
mewah dikelilingi HP, televisi, dan perabotan rumah tangga yang mewah, sambil
mengipas uang. Tapi aku tetap sadar, bahwa aku tidak boleh sombong, karena jika
aku sombong, Allah bisa tidak meridhoi hasil jerih payahku sekarang ini.
Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah. Kau telah memberiku kesabaran, ketekunan,
dan semangat yang luar biasa.....
~ The End
~
Karya : Azra Syahirah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar